Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung akan melakukan vaksinasi massal. Pemberian vaksin terhadap sekitar 5.026 orang pelayan publik itu, akan dilakukan pertengahan Maret hingga pertengahan April 2021 mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami mengungkapkan, vaksinasi massal dilakukan untuk mempercepat pemberian vaksin bagi pelayan publik, yang ditargetkan selesai sebelum memasuki bulan Ramadan.
“Kami melakukan penjadwalan ulang terhadap vaksinasi di kewilayahan. Ini merupakan bagian dari upaya percepatan vaksinasi agar selesai sebelum masuk bulan Ramadan,” ungkap Kadinkes usai Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Covid-19 serta Persiapan Pelaksanaan Vaksinasi Massal Bagi Pelayan Publik di Bale Winaya Soreang, Selasa (16/3/2021).
Pelaksanaan vaksinasi massal itu sendiri, terangnya, akan dilakukan di RSUD Otto Iskandardinata (Otista) Soreang mulai Rabu (17/3/2021). “Insyaa Allah akan dilakukan di RSUD Otista, hari pertama besok akan menyasar sebanyak 539 pelayan publik, terdiri dari personil Polresta, TNI, Satpol PP, Dishub, BPBD dan Dharma Wanita Pemkab Bandung,” terang Grace.
Setelah tahap 2 vaksinasi yang diperuntukkan bagi pelayan publik selesai, tutur Grace, vaksinasi selanjutnya akan menyasar para lansia. Sebelum Ramadan, pihaknya menargetkan sebanyak 7.466 dari 56.800 dosis vaksin yang tersedia bagi lansia.
“Untuk pendataan lansia ini, kami akan bekerjasama dengan Disdukcapil. Sedangkan untuk pendataan vaksinasi lansia calon jamaah haji, kami akan bekerjasama dengan Kemenag dan KBIH. Selain itu kami juga mengimbau para tokoh agama, agar mendaftar untuk vaksinasi di puskesmas terdekat,” tambah Grace.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kabupaten Bandung Asep Sukmana mengatakan, untuk mengcounter isu seputar keamanan vaksin, adanya vaksin kadaluarsa dan informasi sejenis yang bisa menyesatkan, pemerintah memberikan contoh vaksinasi pada tenaga kesehatan (nakes) dan pelayan publik.
“Untuk itu kami mengimbau seluruh jajaran, agar dapat memberikan informasi yang jelas dan tepat kepada masyarakat terkait keamanan dan kehalalan vaksin sinovac tersebut. Jangan sampai masyarakat takut divaksin, karena ini untuk kebaikan kita semua dalam rangka pencegahan covid,” imbuh Pj. Sekda.
Terkait evaluasi penanganan covid di Kabupaten Bandung dalam setahun ini, ia mengapresiasi kinerja satuan tugas baik yang ada di tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan maupun RW dan RT.
“Kabupaten Bandung kini berada di zona kuning, artinya kita sudah ada dalam zona yang cukup aman. Tapi kita tidak boleh berleha-leha, tetap jaga diri, tetap berkoordinasi dan bersinergi dalam rangka mempertahankan zona ini. Masyarakat juga harus terus diedukasi, lakukan pemantauan dan evaluasi setiap gerakan yang sudah dilakukan di masing-masing wilayah,” pungkas Asep Sukmana.
Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan